Minum kopi demi terjaga setiap malam, telah menjadi rutinitas bagi sebagian besar pelajar. Segala hal mereka lakukan demi mendapatkan nilai akademik yang sempurna dan sesuai dengan harapan. Sayangnya, perjalanan tidak selalu berjalan dengan mulus dan pohon tidak selalu menghasilkan buah yang memuaskan. Tak sedikit dari mereka yang mendapatkan nilai jauh dari kata sempurna meskipun telah berjuang setengah mati. Dalam kondisi ini apakah hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan mental seorang pelajar? Bagaimana hal tersebut mempengaruhinya? Dalam kondisi ini, pelajar biasanya merasa sendiri dan tidak mampu untuk bercerita terhadap orang sekitar. Hal ini disebabkan kekhawatiran terhadap pandangan orang lain atas kegagalannya. Padahal, pada situasi ini peran orang sekitar sangat dibutuhkan. Bukan hanya untuk memberi solusi, namun juga untuk menciptakan ruang aman bagi pelajar. Namun, sebenarnya bentuk dukungan seperti apa yang dibutuhkan? penting untuk diingat bahwa setiap pelajar memiliki jalan dan rintangan belajar yang berbeda. Tidak semua keberhasilan harus diukur dengan angka di atas kertas. Karena dalam pendidikan bukan hanya tentang seberapa tinggi nilai yang diperoleh, tetapi seberapa jauh seseorang mampu memahami makna dari proses belajar itu sendiri. Di situlah pendidikan sejati akan tumbuh, pendidikan yang tidak menekan, melainkan menumbuhkan.